Selama tahun2 sebelumnya gue hidup, gue nyaris selalu berpikir dari sudut pandang orang lain. Nyaris selalu berpikir bagaimana supaya tidak mengecewakan orang lain. Orangtua, pacar-pacar, sahabat-sahabat, teman-teman, bos-bos, senior-senior yang gue pedulikan dan gue anggap penting.
4 tahun kuliah dulu gue kuliah dengan bener karena gue ngga mo mengecewakan orang tua gue dan mencampakkan beasiswa yang gue dapet. Gue kuliah sambil kerja, apapun yang gue pikir bisa menghasilkan uang -asal halal-, dan sekalinya gue bolos kuliah pun itu juga karena kerjaan. Bahkan ketika kerja ngga dibayar, tetap gue jalani karena gue berpikir ilmu yang gue dapet cukup untuk membayar keringat gue bekerja. Gue pun bekerja dengan nilai-nilai yang gue pegang, ngga asal inggih aja sama bos.
I reap what i sow. Cum laude (cuma beda 0,1 poin sih, diungkit aja biar keliatan pinter) dengan skill (tolong jangan bandingkan gue dengan orang2 berumur yang berpengalaman di bidangnya. gue tahu gue kalah jauh), maka gue sekarang ini mempunyai pekerjaan dengan bayaran yang cukup. Cukup dalam artian tidak lebih tetapi juga tidak kurang. Cukup, seperti selama ini gue dan keluarga gue hidup. Cukup artinya konstan, dan berimbang. Jadi Insya Allah, kalau kata pepatah roda kehidupan itu berputar, maka kehidupan gue tidak akan berada di atas maupun di bawah, tapi ada di pusat roda itu sendiri, di tengah-tengah. Semua ini cukup dan gue bersyukur. Alhamdulillah.
Tetapi selama ini gue menjalani hidup gue dengan membawa orang2 dalam hidup gue. Nyokap, bokap terutama, pacar, sahabat. Dan gue mulai capek. Gue pengen punya pendapat sendiri, gue pengen tau bener atau salah sendiri. Gue pengen egois. Gue pengen menjalani banyak hal tanpa harus meminta pertimbangan dari siapa pun, gue rasa gue udah cukup umur lah untuk itu. Gue pengen berhenti dilarang. Gue pengen berdiri di kaki gue sendiri, tapi kalian siap2 ya kalo gue jatoh. hehehe.
Jadi, kalo misalnya gue ngehe banget tahun ini, ya lo tahulah apa yang lagi gue lakukan. Karena nanti, ketika misalnya Tuhan memberi gue ijin untuk beranjak dewasa lagi, akan lebih banyak lagi orang yang harus gue bawa. Dan tenang aja, gue aware kok akan itu. :)